Ayah Bunda yang powerful,
Secara naluriah setiap anak suka belajar. Jiwa eksplorasi anak sangat tinggi. Rasa ingin tahu mereka besar. Jadi yang tidak disukai oleh anak-anak bukan belajarnya tapi sekolahnya.
Sudah pasti jika ada asap pasti ada apinya. Pasti ada penyebabnya mengapa sebagian besar anak tidak suka belajar di sekolah? Ketidak sukaan anak belajar di sekolah ada yang disampaikan secara tersurat kepada orang tuanya dengan mengatakan: “aku tidak suka sekolah” dan lebih banyak lagi yang tersirat dengan perilaku anak yang malas-malasan berangkat sekolah, kurang semangat mengikuti pelajaran di sekolah dan berbagai sikap negatif anak lainnya pada saat mereka mau berangkat sekolah dan saat belajar di sekolah.
Sedikitnya ada 5 penyebab yang membuat anak tidak suka sekolah yaitu Pertama, pelajaran tidak relevan dengan dunia anak. Pelajaran yang tidak anak alami atau lihat dalam kehidupan nyata tidak akan menarik minat anak untuk mempelajarinya. Kedua, cara guru mengajar atau menyampaikan pelajaran. Guru yang menyampaikan pelajaran dengan cara yang sama secara berulang akan membuat anak tidak bersemangat dalam menerimanya. Ketiga, pelajaran yang terlalu banyak. Banyak pelajaran yang belum anak butuhkan sudah diberikan. Bagi anak itu tidak relevan dan menarik untuk dipelajari. Keempat waktu atau durasi belajar yang terlalu lama. Kelelehan fisik dan mental yang dialami selama 5 hari dalam semiggu dan itu berlangsung selama 12 tahun membuat anak tidak menyukai sekolah. Kelima, media belajar yang kurang menarik. Media belajar berperan penting untuk memudahkan penyampaian pelajaran. Semakin menarik media belajar yang digunakan akan semakin asyik bagi anak untuk belajar.
Meski ada banyak hal yang menjadi penyebab anak tidak suka sekolah, namun masih ada satu hal yang membuat anak menyukai sekolah, yaitu sosialisasi dengan teman sebayanya. Sekolah harus mengambil peran aktif dalam menciptakan iklim interaksi yang aktif, positif dan produktif diantara sesama siswa dan antara siswa dengan guru. Porsi pembelajaran yang mayoritas di lakukan dalam kelas harus mulai dikurangi dan menambah porsi aktivitas pembelajaran di luar kelas yang mampu menciptakan interaksi antar kelas seperti lomba atau kegiatan kolaboratif lainnya.
Tidak masalah jika anak kita tidak menyukai sekolah, asal dia suka belajar. Tugas kita sebagai orang tua dan pendidik adalah menghadirkan pengalaman belajar yang postif kepada anak-anak kita. Pengalaman belajar yang positif adalah menciptakan kesan di dalam benak anak-anak kita bahwa belajar itu menyenangkan dan bermanfaat bagi kehidupan mereka. Dan selalu tanamkan kepada anak-anak kita bahwa belajar itu bisa dimana saja, tidak hanya di sekolah. Sebagai orang tua kita kita harus mendahulukan keceriaan anak dalam belajar di atas nilai yang didapat anak di sekolah.
Salam Powerful,
Edi Susanto