Pembaca yang powerful,
Otak manusia terbagi menjadi 3 bagian penting dengan peran yang berbeda sesuai untuk menjaga kelangsungan hidup dan kemajuan peradaban manusia. Ketiga bagian penting otak itu adalah: otak reptil, mamalia dan neokortek.
Pertama, otak reptil. Berperan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia dengan mengatur denyut jantung dan kembang kempisnya paru-paru serta bekerjanya sistem organ tubuh manusia secara otomatis.
Kedua, otak mamalia. Berperan untuk mengingat atau sebagai gudang memory. Hal-hal penting dan pengalaman yang berkesan baik menyenangkan atau menyedihkan akan tersimpan di bagian amygdala yang ada dalam otak mamalia ini.
Ketiga, kortek. Bagian ini sering disebut dengan otak logika karena berperan untuk berpikir. Bagian ini hanya ada pada manusia, binatang tidak memilikinya. Matematika dan bahasa diproses pada bagian kortek.
Mengapa saya menuliskan bahwa otak anak disia-siakan di sekolah?
Sebab sebagian besar pelajaran di sekolah saat ini adalah hafalan. Kurikulum mengharuskan setiap anak harus tahu banyak hal. Dan secara periodik per 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun, hafalan tersebut diukur dengan mengadakan Penilaian Tengah Semestes (PTS), Penilaian Akhir Semeter (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) hanya untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan yang masih bertahan (masih hafal tidak?).
Kita sadar bahwa sistem pendidikan seperti itu tidak uptodate, sebab sebagian besar pengetahuan mudah kadaluwarsa alias tertinggal oleh pesatnya kemajuan zaman. Belajar yang hanya menghafal peristiwa, tokoh sejarah, rumus matematika dan ipa adalah menyia-nyiakan otak manusia. Mengapa? Sebab akan lebih baik dan berdampak besar bagi kemajuan umat manusia, jika otak lebih difungsikan untuk berpikir. Segala hal yang perlu dihafal atau diingat cukup disimpan di dalam flashdics atau chip memory yang telah diciptakan oleh manusia.
Belajar bisa lebih uptodate jika siswa lebih diarahkan untuk berpikir, menggunakan kortek bukan sekedar hafalan dan repetisi menggunakan amygdala.
Masa depan akan mengalami perubahan dengan tingkat yang sangat cepat, pengetahuan mudah sekali usang. Teknologi informasi (internet) akan menjadikan pengetahuan dengan sangat mudah dan cepat di akses di berbagai penjuru dunia. Jika sekolah masih mengedepankan hafalan dalam mendidik anak-anak kita, maka setelah lulus sekolah atau perguruan tinggi, anak-anak kita langsung menjadi usang dimakan perubahan zaman.
Salam Powerful,
Edi Susanto