TAMPAK PANDAI VS NYATA PANDAI
anak pandai

Siapakah orang pandai itu?
Apakah Anda akan merujuk kepada mereka yang memiliki:
1. Nilai ujian sekolah 100
2. Ranking 1 di kelas
3. Memiliki IPK cumlaude
4. Memiliki gelar profesor

Ya, Anda benar jika predikat kepandaian yang bersifat formal dan parsial. Artinya, sebutan pandai untuk kategori point 1-4 di atas hanya berlaku di lingkungan yang sempit yaitu dunia akademik di sekolah atau kampus perguruan tinggi.
Bagaimana dengan sebutan pandai yang komprehensif atau berlaku di lingkungan yang lebih luas dari akademik, yaitu di dunia nyata?

Bagi saya, orang-orang yang nyata pandai adalah mereka yang mempunyai 3 karakteristik berikut :

  • Mampu menghasilkan karya atau ciptaan yang bermanfaat
  • Mampu memberikan kontribusi atau dampak sosial yang positif
  • Memiliki kapasitas solusi yang terus meningkat

Mari kita kupas sejenak ke-3 karakteristik nyata pandai!

  1. Karya atau Ciptaan yang Bermanfaat
    Orang-orang yang nyata pandai tidak dilihat dari nilai ujian di kertas atau gelar di ijazahnya yang juga dari kertas, tapi kualitas berpikirnya di lapangan sehingga bisa menghasilkan berbagai karya nyata seperti buku, lagu, film, metode, dan Bukan ijazah, sertifikat atau gelar yang mereka dapatkan tapi hak cipta, paten, merk sebagai wujud pengakuan negara dan dunia atas karya nyata mereka.
  2. Kontribusi atau Dampak Positif
    Setinggi apa pun pangkat dan jabatan. Sementereng apa pun gelar akademis yang disandang jika tidak bisa memberikan pengaruh kepada kehidupan banyak orang dengan jabatan, gelar atau keahliannya tersebut, maka yang bersangkutan hanya pandai untuk dirinya sendiri. Artinya kepandaiannya tidak diakui masyrakat karena tidak menimbulkan atau memberi dampak sosial yang positif. Bisa dikatakan: “Ada tidak adanya dia, sama saja, tidak ada pengaruhnya”.
  3. Kapasitas Solusi Terus Meningkat
    Saya mendefinisikan kapasitas solusi sebagai kemampuan dalam memecahkan masalah. Kapasitas solusi bukan kemampuan yang statis, tapi dinamis. Artinya bisa ditingkatkan.

Kapasitas solusi tercermin dari:
1. Sikap dalam menghadapi masalah, apakah:

  1. Bisa mengendalikan diri atau tidak?
    B. Bertanggung jawab atau menyalahkan?
    C. Fokus pada masalah atau jawaban?
  2. Solusi yang diciptakan, apakah:
    A. Berdampak jangka pendek atau panjang?
    B. Menimbulkan kemenangan sepihak atau bersama?
    C. Bekerja sendiri atau bekerjasama?

Kapasitas solusi bisa ditingkatkan dengan:
1. Banyak membaca buku yang relevan
2. Mempelajari keterampilan baru
3. Berinteraksi dengan orang yang levelnya di atas kita
4. Memecahkan masalah kita
5. Membantu orang memecahkan masalahnya

Sebagai kesimpulan, Mari kita pahami!
1. Kecerdasan adalah anugerah/pemberian Tuhan sejak kita lahir, tinggal diterima saja dan menjaganya dengan menjaga kehatan kita.

2. Kepandaian itu diupayakan dengan mengaktualisasikan kecerdasan untuk memecahkan masalah yang kita hadapi.

3. Jangan terkungkung dengan predikat kepandaian parsial, terus tingkatkan kapasitas solusi agar kepandaian yang sesungguhnya tercipta.

Semoga kita tidak termasuk kelompok orang yang TAMPAK pandai (kepandaian yang parsial) tetapi masuk orang yang NYATA pandai (kepandaian komprehensif).

Salam Powerful,

Edi Susanto

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan info:

Informasi lainnya:

Kecerdasan-Linguistik-anak

KECERDASAN BAHASA

5 November 2023
cermin raja

MENGGALI POTENSI DIRI

17 September 2023
kadaluwarsa

PELAJARAN DI SEKOLAH KETINGGALAN ZAMAN

3 April 2023
guru hebat

GURU BIASA VS GURU HEBAT

27 February 2023
fun learning

LEARNING IS FUN

22 February 2023
lifeskills

LIFE SKILL EDUCATION

17 February 2023